27 November 2003

Jomblo by Adhitya Mulya

review buku. ah, i'm getting love this site. huhu. setidaknya dibanding blog personal penuh beban yg dulu itu, ini lebih asik. review review dan review. beragam, lagi. dan kali ini sebuah buku. ya, karangan seorg teman blogger yg beralamat di http://www.adhitya.blogspot.com. dia telah merilis sebuah buku berjudul Jomblo yg bisa kamu dapatkan dengan mudah di toko2 buku.

hem. darimana ya reviewnya ?

untuk siapa buku ini ? hem. saya rasa ini pertanyaan yg baik. saya menemukan buku ini di jajaran novel2 komedi seperti Lupus dan genrenya *bukankah Lupus itu genre ?*. jadi mudah saja, kalo kamu ingin membaca novel komedi maka inilah bukunya. kenyataan bahwa buku ini mengangkat tema cinta *khususnya tentang jomblo* terbaca jelas pada sub judulnya : sebuah komedi cinta. setelah membaca habis buku ini sekitar satu jam lebih - maka saya menyarankan kelompok berikut ini untuk juga membacanya :

1. Buaya Cinta
- apakah amatir atau profesional, nampaknya anda akan mendapatkan banyak hal disini. baik untuk pengembangan ilmu anda, menambah wawasan atau sekedar referensi.

2. Ya... Jomblo
- sudah jelas dari judul bukunya. tapi lebih penting lagi kalo anda termasuk golongan jomblo yg mengeluh "saya lahir tahun 1979 dan sejak itu tidak pernah punya pacar" atau anda adalah tipe2 "saya mencintainya, sudah 3 tahun dan tak punya keberanian untuk berkenalan saja" - maka buku ini mengandung pelajaran yg sangaaatt sangat berharga untuk anda. mungkin ini fiktif, tapi ini sangat dekat dengan kenyataan. if you are a hopeless jomblo : BUY AND READ THIS BOOK WOULD YOU ?

berkebalikan, saya tidak menganjurkan buku ini dibaca oleh anak2. mengapa ? tentunya tidak masalah andai saja buku ini tidak dipajang bersebelahan dengan "Lupus Kecil". tapi buku ini jelas tidak mendapatkan pengampunan meski dilabeli "Explicit Content" atau "Parental Advisory" sekalipun. pembukaannya saja sudah menyuguhkan scene yg wajar bagi manusia seumuran saya, tapi tentu tidak untuk pembaca Lupus Kecil. mungkin karena buku ini di editori juga oleh Moammar Emka[1] ? yang jelas, durex bertebaran dimana2.

sialnya, calon pembeli tidak mendapatkan info apa2 untuk ini. halaman belakang sibuk dengan review dari Riri Reza dan Sarah Sechan. tidak ada sinopsis sama sekali. sementara itu jika rasa penasaran muncul, entah darimana datangnya seperti ada malaikat menepuk pundak dan berbisik :

"Membuka Segel Berarti Membeli"

sayang, buku tidak memilih pembelinya. sampul yg sangat remaja mungkin membuat anak smp membeli buku ini. tidak masalah, sepanjang otak anak itu tidak dipenuhi agresifitas hormon2 masa pubertas yg mampu menerjemahkan hal2 di luar kendali. kalo ya, selamat. buku ini lebih aman dibawa ke kamar mandi daripada stensilan. memang menulis kisah cinta itu sulit. salah membentuk scene sedikit, maka tidak akan beda jauh dengan stensilan. saya juga mengalami kejadian yg sama saat menulis skenario film tentang cinta. pdhal it just a fuckin kissing scene... tp membacanya seperti membaca stensilan. wah wah... [2]

lepas dr kontroversi "how stensilan this book is", saya rasa Adhit cukup bijak untuk terus menyertakan durex di setiap scene "cinta" ini. bahkan pd salah satu scene digambarkan si tokoh harus berlari 1400 meter dan menanggung malu luar biasa hanya untuk mendapatkan Durex Featherlite sebelum bercinta dengan selingkuhannya. setidaknya ada pesan, kalo pun bercinta.. bercintalah dengan aman. gunakan durex *entah apakah produsen kondom ini merupakan sponsor resmi buku ini atau bukan*. atau mungkin saya yg salah tangkap - bahwa pesan sebenarnya adalah "berlari 1400 meter sebelum bercinta itu menyehatkan" ?

bagi kamu yg sering membaca blognya Adhit tentu akan mendapatkan bahwa sebenarnya kisah dalam buku ini pernah muncul sepotong2. misalnya bagian ketika Agus ke rumah Rita - ingat posting tentang Jam Pelaku dan Aktivitas saat pdkt ? atau juga scene berlari 1400 meter diatas, hanya saja objeknya bukan durex melainkan majalah Male Emporium edisi Agustus yg memuat 8 halaman pose Dian Sastro. tentunya tips2 buaya cinta yg pernah dipaparkan itu juga dimuat disini, hanya saja tidak sedetail di blog. mungkin buku berikutnya ? gaya menulisnya juga sangat Adhitya. ingat bahwa Adhit selalu menjelaskan hal2 dengan sistematis meskipun tetap konyol. bagi yg terbiasa pasti dengan mudah menangkap esensinya dan tidak terjebak dengan kesan resmi penulisan yg nampak seperti langkah2 penanggulangan keamanan dalam negeri.

dan selingan khayalan2 tentang perang dan kerajaan...

footnote. ah ya footnote. sebagai penggemar Seno Gumira Ajidarma[3], saya sering membaca novel dengan footnote. bukan footnote biasa tentunya. tapi footnote yg kadang lebih penting dr isi novelnya itu sendiri. seperti novel "Supernova"[4], mungkin. nah di buku ini Adhit juga bermain2 dengan footnote yg sayangnya... kenapa harus diletakkan dibagian akhir ? apakah agar pembaca selalu membolak balik halaman yg bersebelahan dengan profil penulis - yang otomatis akan melihat foto ganteng Adhitya Mulya disebelahnya. dan semakin menyebalkan ketika sebuat footnote yg bermaksud bercanda seperti : Algae7 dan ketika dicari footnotenya berbunyi "semacam apa ya... duh lupa". akan lebih baik jika footnote langsung diletakkan dihalaman yg sama, sehingga niat becandanya langsung on time dan footnote2 yg menjelaskan yg sudah jelas seperti "Asri, bukan asisten dosen" atau "sebuah struktur kalimat yg tidak benar karena semua dagu mengarah ke bawah" tidak terasa garing gak penting dan masih 'fresh' lucunya.

belum lagi masalah stensilan juga terbawa sampai ke footnote. scene ketika Lani dan Asri ngobrol di toilet kampus masih juga harus dibubuhi footnote "yang kurang dr adegan ini adalah sebuah hiddencam dan hardcore lesbian scene". ini lucu dan membuat saya tertawa. tapi saya kira Adhit memang harus mengurangi terlalu lama menatap pose2 mengintimidasi dr Nyla Bernadette. bukankah dalam buku ini juga terdapat pembelaan "orang membaca POPULAR karena review filmnya bagus, bukan karena..." - pembelaan yg segera mentah bagi orang2 yg terlalu serius dalam membaca buku ini. hehe :)

tapi lepas dr hal2 diatas, buku ini sangat bagus terutama untuk kamu yg mengalami kehampaan dalam cinta atau mengalami jalan cinta yg monoton. bagi beberapa org ini mungkin fiksi. tp saya seperti membaca realitas. saya tidak tau apakah kisah ini nyata atau tidak, tapi ini kisah yg pantas untuk menjadi nyata[5]. alurnya yg mengalir, simple, lucu tentu saja tapi tetap menyimpan makna yg "dalam". kamu akan terkejut dengan ending buku ini - yang bagaimanapun Adhit bukan hanya berhasil melucu tapi berhasil membuat suatu kisah yg bagus yg layak untuk difilmkan sekalipun. mungkin Riri Reza mau mengubahnya jadi skenario, agar dunia film komedi kita tidak hanya dikuasai si Babe[6]. he he he. suatu karya yg bagus, jika sasaran pembacanya tepat. well, setidaknya ini sudah cukup penting untuk sebuah karya debut. tidak semua org bisa melucu, tidak semua org bisa menulis dan yg paling penting... tidak semua org bisa melucu lalu menuliskannya seperti yg dilakukan Adhit.

buku ini masih memiliki kekurangan - yg sangat wajar untuk sebuah karya debut, tapi cukup berarti untuk dikoleksi. selamat membaca.

----

notes :
[1] Moammar Emka, adalah penulis buku Jakarta Undercover dan yang terbaru - Red Diary. kedua buku ini bercerita tentang kehidupan malam, yg satu milik sebuah kota satunya lagi milik seorg lelaki malam. sedikit mengejutkan menemukan namanya sebagai salah satu editor karya Adhit, membuat saya curiga bahwa scene seks ini melewati batas permisif seorang editor dengan melambai ceria berhubung dia adalah penulis buku dengan content serupa yg lebih mendalam. tapi tentu saja ini hanyalah sebuah kecurigaan saja, yg bahkan sebenarnya tidak perlu dipikirkan benar - benar.

[2] penulis review ini - saya - sebenarnya sedang curhat. :)

[3] kumpulan cerpen dan novel Seno Gumira Ajidarma yg memuat footnote2 penting antara lain "Atas Nama Malam" dan "Jazz, Parfum dan Insiden". pada kumpulan cerpen "Atas Nama Malam" ada banyak referensi tentang jenis2 minuman pada footnotenya, sedangkan novel "Jazz, Parfum dan Insiden" mengisi footnotenya dengan referensi jenis2 parfum dan khusus untuk footnote tentang Jazz dan Blues jika disatukan bisa menjadi satu katalog kecil tentang sejarah musik Jazz dan Blues.

[4] novel "Supernova" yg dimaksud adalah seri pertama "Ksatria, Puteri dan Bintang Jatuh" yg mengangkat nama Dee sebagai penulis debutan yg luar biasa. Ayu Utami sambil bercanda pernah menyindir Dee lebih pantas mendapat nobel Fisika bahkan bila dia dinominasikan untuk nobel Sastra. ini mengingat banyaknya footnote tentang istilah2 fisika (juga psikologi, biologi, dan kimia) di dalamnya. pada cetakan keempat, tentang footnote ini dibahas pada bagian pengantar dengan penuh canda bahwa mereka memang punya kegilaan akan footnote, melakukan senam footnote, dan untuk menambah kegilaan - kata pengantar tersebut pun diberikan footnote. saya sempat terpikir, jangan2 novel adhit ini pun bisa kalah lucu dalam memperlakukan footnote - cukup dengan 4 halaman kata pengantar pd novel "Supernova" cetakan keempat tersebut.

[5] lagi, penulis review ini - saya - berusaha untuk curhat. bahwa sebenarnya kisah Doni itu pernah terjadi sama saya. ugh, malu :).

[6] Babe, adalah panggilan akrab Richard Buntario - bos BDI (Broadcast Design Indonesia) yg sejak kebangkitan film indonesia rajin membuat film2 komedi, dimulai dengan 5 Sehat 4 Sempurna dan kemudian Cinta 24 Karat. bisa dibilang BDI dengan bintang2nya Rena Tabitha, Ivan Gunawan dan Indra Bekti mendominasi film2 komedi Indonesia - juga diakibatkan gagalnya Rexinema *dengan Detektif Partikelirnya yg urung launch* ikut bersaing. siapa tau Riri Reza berniat membuat film komedi, dan mengakhiri dominasi BDI. dengan begini pun toh tidak akan mencoreng nama Miles Production sebagai penghasil film2 cinta[1].

[6] [1] salah satu film terlaris Miles adalah Ada Apa Dengan Cinta ? yg mengisahkan kegelisahan seorg cewe bernama Cinta[2] krn kehadiran sosok cowo bernama rangga dalam hari2nya.
[6] [2] Cinta diperankan oleh Dian Sastrowardoyo[3]
[6] [3] I should really stops making footnotes on footnotes [4]
[6] [4] kalimat ini saya contek langsung dr buku Adhit ini yg berjudul Jomblo ;P

20 November 2003

Cajuput Oil

Composition : Cajuput Oil 100%
Indication : Good for relieve of stomach ache, flatulence, nausea, insect bites and itches.
Direction of Use : Rub at the affected areas.
Storage : Well closed and in a cool place.


ahak ahak.
karena ini review bebas jadi disini semua boleh direview. kali ini tentang Cajuput Oil atau bahasa indonesianya Minyak Kayu Putih. hmm.. pdhal untuk lidah sunda pas banget tu namanya "Ka Juput Owil". huhu.

jd sejak senin kemaren saya jatuh sakit, sampe sekarang sih masih masa penyembuhan. dan selama 4 hari ini si Cajuput Oil ini menjadi teman setia. alasan pertama, emang obat ini sering dipakai kalo lagi malem2 angin gede dan you don't want to "winding in" alias masuk angin - maka obat ini akan membantu menghangatkan badan. alasan kedua, kalopun terlanjur winding in - ini akan membantu memberikan perasaan yg lebih baik... angin - meski tidak spontan kaya minum coca cola kaleng - mungkin akan dikeluarkan, kembung tidak terasa memberatkan dan yg paling penting rasa mual dapat diredakan.

meskipun dalam instruksi disebutkan untuk mengoleskan pd daerah terkena gangguan, tapi saya punya cara lain lagi selain tadi. yaitu dihirup ! ya.. menghirup obat ini bagi saya membuat perasaan tenang. lagian biasanya kalo dalam perjalanan *sekalian nih buat yg mau mudik* dan mual, biasanya ya cara termudah mengatasinya adalah menghirup minyak kayu putih. ya, ada juga yg menghirup balsam, ada lagi yg menghirup parfum. tp bagi saya baunya lebih menenangkan minyak kayu putih. entah kenapa setelah menghirup perasaan jadi kaya fly getoh... menyenangkan, tenang dan damai.

sekilas sih kaya org nge-aibon... huhuhu. :D

mungkin karena dibuat dr bahan alami, maka cajuput oil ini dimasukkan dalam kategori "Jamu". ya, kan itungannya termasuk obat tradisional. selain Cajuput Oil, teman saya menganjurkan juga Minyak Gandapura. nah, kalo yg ini belum pernah make nih. bentuknya gimana juga belum liat. tapi sejauh ini saya cukup comfy dengan si Cajuput Oil. sebab tersedia dalam kemasan modern serta ukuran mini yg dapat dibawa kemana2 dalam genggaman. praktis. dan melegakan sewaktu2. cocok untuk perjalanan. :)

---

email untuk flow :

hay adik.
emailmu bounce terus. abang dah rindu nih ngan kau. apa kabar plg ? abang ada kabar baik. mimpi kau saat tiup lilin kue tu nampaknya benar akan wujud. hahaha. tapi nanti saja bila kau dah balik kat bandung abang kasi tau caranya.
abang dapat ini tidak bersusah - susah. kau taulah abangmu ini. malah abang boleh titip salam kat seorg penyiar HRFM jakarta. jd doakan jugak abangmu ini, meskipun mimpi agak muluk sikit. tapi hati siapa tau. ahak ahak. tak sangka, baik kali senior editor majalah emtipi itu... :)
kutunggu kau balik.

ttd.
abang.

16 November 2003

Eiffel I'm In Love

ini dia satu lagi film drama cinta remaja indonesia. dibintangi oleh Samuel Rizal (Tusuk Jelangkung) dan Shandy Aulia (Iklan Rexona Burket). sutradara Nasry Cheppy dan diproduksi oleh Soraya Intercine Films. familiar ? hmm.. ya.. ya.. Nasry Cheppy adalah sutradara Catatan Si Boy, sementara perusahaan pembuatnya inilah dia perusahaan yg memproduksi film2 Dono Kasino Indro.

ceritanya tentang seorg cewe usia 15 tahun Tita (Shandy Aulia) yg dijodohin sama anak temen bapaknya yg baru pulang dr luar negeri - Perancis, mana lagi -, Adit (Sammy). konflik muncul krn Tita udah punya pacar. tapi melalui serangkaian peristiwa, Tita menemukan dirinya ternyata suka juga sama si Adit. bagaimana akhir ceritanya ?

oke... preview *krn belum ditonton*

kenapa film ini sepertinya penting ?

pertama, soundtracknya sudah booming dimana2. belum lagi konsep duet yg seolah saing menyaing antara Tere dan Valent versus penyanyi OST EI2L (Eiffeil I'm In Love) ini : Melly dan Jimmo. Melly kembali berduet, menggarap OST penuh bersama suaminya Anto Hoed. wah, ini seperti menebarkan kembali hawa2 A2DC. apakah akan sesukses A2DC ?. emang gak penting alasannya, hanya krn yg garap soundtracknya Melly dan Anto Hoed... tp siapa tahu kan ? heheh :P

kedua, inilah dia film drama cinta yg berani ambil start duluan *atau menghindari perang ?* sebelum 30 Hari Mencari Cinta dan Biarkan Bintang Menari - yg diproduksi oleh jagoan rilis film akhir tahun : Transinema - dipremier kira2 akhir tahun. film yg diangkat dr novel berjudul sama karya Rachmania Arunita ini mestinya gak perlu takut, krn dr sisi cerita saya liat cukup kuat. atau mungkin ini strategi juga biar mendatangkan penonton yg lebih banyak.. hmm.. ya bisa saja.

karena ini baru sebatas preview, jadi serba menebak2. kalo liat trailer, sinopsis, pemain2 dan kru behind the scenes... film ini cukup menjanjikan. tapi saya agak khawatir sama promonya. belajar dr promonya C24K bbrp waktu lalu, film ini agak kurang meyakinkan promonya meskipun akan premier seminggu lagi. yah, saya tidak menyuruh film ini bikin promo heboh seperti film2 Miles... tapi dibanding C24K.. promonya kurang banget.

and hell yeah...
where's the official website ?

kualitas.. baru liat di trailer. Sammy mungkin dapet ujian. selama ini dia kaya dibawah bayang2 Winky krn membintangi sekuel Jelangkung. plus, jam terbang dia masih kalah sama Winky. apa boleh buat, untuk bintang cowok remaja masih bagiannya Nico dan Winky... tidak spt ceweknya yg punya banyak pilihan. belum lagi seperti pengakuan dia di CinemaCinema, film ini ngasih tantangan karena mood karakternya yg naik turun sepanjang film. sialnya, Mayong yg menginterview seperti gak punya bahan obrolan. hanya bertanya soal2 yg garing spt "kalo milih, pilih basket atau film" *Sammy adalah pemain basket pro dan bermain di Kobatama* dan ini ditanyain sampe 3 kali. wah wah.. pertanyaan tidak wajar dari jurnalis film seperti Mayong.

ada hal yg agak2 sedikit ganjil... kualitas gambar dan bbrp properti kok mengingatkan pada.. yah, film2 Dono dan Si Boy. atau cuma sugesti karena perusahaan dan sutradaranya sama ? huhu. ya agak aneh aja melihat ada cast yg make baju dengan alas bahu kaku seperti mode2 awal 90-an. Meriam Bellina sekali, deh. kualitas gambar juga, apa krn pengaruh tapenya.. mungkin ini make tape lama sehingga kualitasnya film Dono banget. tapi lucunya ada bbrp bagian yg "colour"nya masa kini sekali. waduh, ini editingnya gimana ya. dan lagi soal titling... aduh ! ini tahun 90-an semua kayanya si pembuatnya. di masa kini... dimana film2 indonesia muncul dengan grafis titling keren2 *bahkan yg gak penting dan gak nyambung tema kaya Andai Ia Tahu*, EI2L muncul dengan titling seadanya ala... yah.. lagi2 Dono dan Si Boy.

gak.. saya gak sentimen sama film Dono dan si Boy.

hanya saja ini tahun 2000-an dan film kita katanya sudah bangkit lagi. semestinya bisa dikemas lebih baik.

selebihnya, tentu kita tungguin aja filmnya. saat ini saya belum bisa berbicara banyak. meski demikian, mungkin ada banyak harapan pada film ini. mengingat, banyak juga bintang2 pembantu yg sangat qualified ikut membintangi film ini seperti Didi Petet dan Titi Kamal *oh no. again...???*. belum lagi kehadiran Shandy Aulia dan wajah2 baru lainnya akan menambah deretan bintang2 muda potensil setalah di awal tahun kita dipukau oleh penampilan Dewi Rezer yg apa adanya *kalau gak bisa dibilang seadanya*.

EI2L premier 21 November, serentak di seluruh Indonesia.

13 November 2003

Leonardo DiCaprio

waduh...
geer juga saya waktu ayah bilang foto saya pandangan mata dan bibirnya mirip kaya leonardo dicaprio di film Catch Me If You Can. hahaha. ada ada saja.



lalu hari minggu y.l kebetulan sekali nonton Gangs of New York dalam VCD aslinya.

sebetulnya kalo dibilang ngefans tidak juga sih. dibandingkan Jonny Depp. dibandingkan Jack Nicholson. tapi kalo salah satu favorite, dia ini yg termasuknya. terutama itu dulu pertama kali nonton pas Romeo and Juliet. dia sama Claire Danes, adududu abege sekali. sejak itu nonton film2nya kaya Titanic sampe 12 kali *memang ada yg nonton Titanic satu kali ?*, lalu yg berkesan lagi adalah "The Man in The Iron Mask" - latar belakangnya Three Musketeers kan sementara saya penggemar cerita itu juga cerita2 prancis abad pertengahan. selanjutnya The Beach saya gak nonton - termakan hasutan teman bahwa filmnya teu balegh* alias goreng siah**, lalu si Di Caprio ini hilang dr peredaran.

terus muncul lagi di film ini. Catch Me If You Can. sama Tom Hanks pula. waduh. mesti nonton. dan.. weh weh weh. rupanya itu akting masih bagus punya *di Iron Mask dia berperan sebagai pangeran kembar, satu jahat satu baik hati*. tak lama berselang ada Gangs of New York yg baru berkesempatan ditonton karena baru nongol VCD aslinya - setidaknya di tempat saya ngerental. makin terharu. apalagi dia sekarang sudah direkrut tuh sama Martin Scorsese. setidaknya mulai film ini dan yg akan datang ada The Aviator. hebat tuh kalo sudah di kontrak sama sutradara terkenal - apalagi katanya Scorsese merasa kompak dengan DiCaprio.

nah, trus saya cari2 info soal Leonardo DiCaprio. siapa tau ada yg nanya2 juga tuh masalah kok saya masukin nama DiCaprio di lagu ben saya yg berjudul 1997. eh eh... nambah lagi alasannya. ternyata dia punya kesamaan pandangan sama saya. concern thd global warming dan isu2 tentang ozone dan pencemaran udara. aduh... MTV. GUE BANGET ! dan lagi yah, saya kan juga salut sama Bill Clinton karena punya concern yg sama, o rupanya dia ini yg wawancara pak Clinton perihal global warming. hebat hebat. sampai itu domain leonardodicaprio.org dihibahkan untuk kampanye global warming. ada pidatonya dia lagi. siapa sangka, diam2 ternyata hebat sekali orang ini. bangga deh saya disamakan dengan dia... haha :D.

Leonardo DiCaprio lahir tanggal 11 November. owgh, happy birthday !
coba liat birthday wishnya sungguh mulia sekali...

---
notes:
* teu balegh : bhs.sunda artinya 'gak asik'
** goreng siah : bhs.sunda artinya 'jelek loh..'

11 November 2003

The History of Lizboa

"..The money spent on cigarette over the years, can actually finance a revolution of a small country...and WIN!"
- from Adhitya's Head

yea yea.. i heard about this. in Lizboa, somewhere in Africa... you know.. their president - Mambutu Kikembowaa ask his people to quit smoking and save the money in a special accounts provided by the president himself on government bank. It's called "Hwelo Sigarillua Een Muwaa" or "Save Cigarettes in Money".



over two year, this small countries *only as big as Kecamatan Coblong if you know* has invade their neighbour countries - which bigger - included Zwambeto, Kulunga, and Gambajaa by using the deposits to buy arms, accomodate their soldiers, and special for Kulunga they donate for succession over former president Kahwali Sidashine.

now parts of Kulunga provinces like Janeroo, Sombasee, Kabofami, and Lua Sangade had a Lizboan governor including Lieutenant General Gamia Keleboza - now governor of Lua Sangade - who stopped smoking and save his money for three years in deposit. last time - he smoke a high quality cigar from Cuba "Ezpressa", only one smoke to go before finish his first *and he still have 3 packs of cigar*, before president Kikembowaa start the program for army and the next year for whole Lizboa citizens.

great, eh.

so stop smoking, and you'll become governor. sure, it's easier if you are Lizboan.

09 November 2003

Happy Birthday, Flow !

selamat ulang tahun ya...
untuk si adik Anggun Harwibawati
alias si pantat bebek... hahaha.. awas kau dikejar Kosim nanti.. har har har.. :D

2003 - 1984 ?

o. 19 tahun. masih banyak waktu, anak muda !

Al Islam Miracles

bulan romadhon bulan yang suci. ayo kita belajar2 juga dong soal agama biar nambah2 pahala juga. ini ada link waduh bikin penasaran... luar biasa nich...

ada :
> makamnya siti hawa...
> jejak kaki nabi adam...
> artefak perahu nabi nuh...

wah wah.. sejarah sekali, bahkan bagi non muslim boleh jugak baca baca. kalo untuk muslim masih ada tambahan tuh macam2 dari nama nama malaikat sampai ke dajjal serta imam mahdi menurut dokumentasi syiah dan sunni... simak saja di islamic miracles.

Trims !

wah.. hendak terimakasih kepada bapak enterpreneur Rahmat S.Parlindungan Sianipar yg atas jasa2nya telah membantu membuatkan account ini sebesar 100 MB lho... hehhe :). ya ya.. situs lama itu mau di hiatusin forever. trus pindah kesini ? oh tidak dong... ini kan blog saya di bbv.. hehehe. beda lagi :)

ya , kalo disini postingannya ringan2 saja. dan jangan lupa ya. lebih asik kalo digoyang...

08 November 2003

Welcome to Blogger

This is the main Blogger editing screen. From here, you can create new posts, find and edit old posts, and publish your blog.

To begin, just click and start typing in the big white box in the top of the page. When you're done with your post (or just want to save what you have so far), hit the Post button in the upper right, beneath the tabs. This will save it to your account. When you are ready for the entry to show up on your webpage, click the Publish button. If you want to do both of these steps at once, use the Post & Publish button.